Kedengarannya seperti plot film sci-fi kan? Tapi ini beneran terjadi.

Kenapa Sih Harus Kirim GPU ke Luar Angkasa?

Pertanyaan yang wajar. Bukannya GPU lebih berguna kalau dipasang di data center yang nyaman dengan AC dingin dan listrik stabil? Well, ternyata ada alasan bagus di balik ini.

Teknologi komputasi di luar angkasa selama ini masih tertinggal jauh dibanding di Bumi. Satelit dan stasiun luar angkasa butuh kemampuan pemrosesan data yang lebih canggih, terutama buat keperluan riset, observasi, dan mungkin juga pengembangan AI yang berjalan langsung di orbit tanpa harus kirim data bolak-balik ke Bumi.

Dengan kekuatan H100 yang segede itu, banyak hal yang tadinya cuma bisa dilakukan di ground station sekarang bisa langsung diproses di luar angkasa. Bayangkan kalau satelit bisa langsung menganalisis data pengamatan Bumi atau bahkan menjalankan model AI kompleks tanpa delay.

H100: Si Monster Komputasi

Buat yang belum familiar, NVIDIA H100 ini bukan GPU gaming biasa. Ini adalah kartu grafis kelas data center yang dirancang khusus untuk workload AI dan machine learning. Kalau GPU gaming kamu udah kerasa powerful buat main game 4K, H100 ini levelnya beda banget—dirancang buat melatih model AI raksasa dan menjalankan inferensi dalam skala masif.

Starcloud nyebut H100 ini 100 kali lebih powerful dari GPU apapun yang pernah dikirim ke orbit. Artinya, ini bukan sekadar upgrade incremental. Ini lompatan teknologi yang signifikan buat komputasi luar angkasa.

Apa Dampaknya Buat Kita di Bumi?

Mungkin kamu mikir, “Ok, keren sih. Tapi gue di Bumi dapat apa?” Fair point. Tapi perkembangan teknologi luar angkasa sering punya dampak cascading ke kehidupan sehari-hari.

Dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik di orbit, satelit komunikasi bisa lebih efisien, sistem GPS bisa lebih akurat, dan pengamatan cuaca atau bencana alam bisa lebih real-time. Belum lagi potensi riset ilmiah yang bisa dilakukan dengan computational power sebesar ini di lingkungan mikrogravitasi.

Dan dari sisi bisnis, ini juga buka peluang baru. Startup space tech bisa mengembangkan aplikasi yang sebelumnya cuma jadi konsep karena keterbatasan hardware. Cloud computing di luar angkasa? Edge computing orbital? Siapa tahu dalam beberapa tahun ke depan ini jadi kenyataan.

November: Bulan yang Bikin Sejarah

Starcloud bilang “This November, history changes”. Mungkin kedengarannya bombastis, tapi kalau kamu pikir tentang implikasinya, pernyataan ini nggak berlebihan.

Kita lagi ngeliat transformasi teknologi yang berlangsung cepet banget. AI berkembang pesat di Bumi, dan sekarang teknologi yang sama mulai merambah ke luar angkasa dengan kapasitas yang belum pernah ada sebelumnya. Siapa yang nyangka beberapa tahun lalu kalau GPU sebesar H100 bakal terbang keliling Bumi di orbit?

Kalau kamu tertarik sama teknologi, AI, atau space exploration, November 2025 ini worth to watch. Peluncuran ini bukan cuma soal kirim hardware ke luar angkasa—ini tentang membuka chapter baru dalam komputasi orbital.

Dan siapa tahu, ini baru awal. Kalau H100 sukses di orbit, mungkin nggak lama lagi kita bakal lihat data center lengkap di luar angkasa. Wild, tapi totally possible.